A.
PEGERTIAN EMOSI
Emosi adalah perasaan
yang ada dalam diri kita, dapat berupa perasaan senang atau tidak senang,
perasaan baik atau buruk. Dalam World
Book Dictionary (1994:690) emosi didefenisikan sebagai “ berbagai perasaan
yang kuat”. Perasaan benci, takut, marah, cinta, senang dan kesedihan.
Macam.macam perasaan tersebut adalah gambaran dari emosi. Goleman (1997:411)
menyatakan bahwa “ emosi merujuk pada suatu perasaan atau pikiran-pikiran
khasnya, suatu keadan biologis dan pisikologis serta serangkaian kecendrungan
untuk bertindak”.
Syamsuddin mengemukakan
bahwa “ emosi merupakan suasana kompleks (a complex feeling state) dan getaran
jiwa ( stid up state) yang menyertai atau muncul sebelum atau sesudah
terjadinya suatu perilaku”. Dari defenisi diatas dapat kita simpulkan bahwa
emosi merupakan suatu keadaan yang kompleks, dapat berupa perasaan atau getaran
jiwa yang ditandai oleh perubahan biologis yang muncul menyertai terjadinya
suatu perilaku.
B.
FUNGSI DAN PERANAN EMOSI
1. Merupakan bentuk komunikasi sehingga
anak dapat menyatakan segala kebutuhan dan perasaannya pada orang lain.
Sebagai contoh:
Anak yang merasakan sakit atau marah
biasanya mengekspresikan emosinya dengan menangis. Menangis ini merupakan
bentuk komunikasi anak dengan lingkungannya pada saat dia belum mampu
mengutarakan perasaanya dalam bentuk bahasa verbal.
2. Emosi berperan dalam mempengaruhi
kepribadian dan penyesuaian diri anak dengan lingkungan sosialnya, antara lain:
·
Tingkah
laku emosi yang ditampilkan merupakan sumber penilaian lingkungan sosial
terhadap dirinya. Penilaian lingkungan sosial ini akan menjadi dasar individu dalam
menilai dirinya sendiri. Penilaian ini akan menentukan cara lingkungan sosial
memperlakukan seorang anak, sekaligus membentuk konsep diei anak berdasarkan
perlakuan tersebut.
·
Emosi
menyenangkan atau tidak menyenangkan dapat mempengaruhi interaksi sosial anak
melalui reaksi-reaksi yang ditampilkan lingkungannya. Melalui reaksi lingkungan
sosial, anak dapat belajar untuk membentuk tingkah laku emosi yang dapat
diterima lingkungannya. Jika anak melempar mainannyasaat marah reaksi yang
muncul dari lingkungannyaadalah kurang menyukai atau menolaknya. Reaksi yang
kurang menyenangkan ini membuat anak memperbaiki ekspresi emosi agar dapat
diterima lingkungan masyarakatnya.
·
Emois
dapat mempengaruhi iklim pisikologis lingkungan artinya apabila ada seorang
anak yang pemarah dalam suatu kelomlompok maka dapat mempengaruhi kondisi
pisikologis lingkungannya saat itu.
·
Tingkah
laku yang sama dan ditampilkan secara berulang dapat menjadi suatu kebiasaan.
·
Ketegangan
emosi yang dimiliki anak dapat menghambat atau mengganggu aktivitas motorik dan
mental anak. Seorang anak yang mengalami stress atau ketakutan menghadapi suatu
situasi , dapat menghambat nak tersebut untuk melakukan aktivitas.
C.
JENIS-JENIS EMOSI
1.
Emosi yang tidak menyenangkan
·
Takut
Perasaan takut merupakan
bentuk emosi yang menunjukkan bahaya. Menurut Helen Ross ( dalam simanjuntak.
1984) perasaan takut adalah suatu perasaan yang hakiki dan erat hubungnnya
dengan upaya mempertahankan diri. Stewart (1985) mengatakan bahwa perasaan
takut mengembangkan sinyal-sinyal adanya bahaya dan menuntun individu untuk
bergerak dan bertindak. Perasaan takut ditandai oleh perubahan fisiologis,
seperti mata melebar, berhati-hati, berhenti bergerak, badan gemetar, menangis
bersembunyi melarikan diri atau berlindung dibalik punggung orang lain.
·
Marah
Emosi marah terjadi pada
saat individu merasa dihambat, frustasi karena tidak mencapai yang diinginkan ,
dicerca orang, atau diganggu dan dihadapkan pada suatu tuntutan yang berlawanan
dengan keinginannya.
Rasa marah adalah
ekspresi yang lebih sering diungkapkan pada masa kanak-kanak jika dibanndingkan
dengan rasa takut. Alasanyan ialah karena rangsangan yang menimbulkan rasa
marah yang lebih banyak, dan pada usia dini anak mengetahui bahwa marah
merupakan cara efektif untuk memperoleh perhatian atau memenuhi keinginan
mereka. Sebaliknya reaksi takut semakin kurang karena kemudian anak-anak
menyadari bahwa umumnya perasaan itu tidak perlu. Intensitas dan frekuensi
kemarahan yang dialami setiap anak berbeda-beda.
·
Rasa cemburu
Rasa cemburu adalah
reaksi normal terhadap kehilangan kasih saying yang nyata atau ancaman
kehilangan kasih sayang. Rasa cemburu timbul dari rasa kemarahan yang
menimbulkan sikap jengkel dan ditujukan kepada orang lain. Pola rasa cemburu
sering kali berasal dari rasa takut yang dikombinasikan dengan rasa marah. Ada
tiga penyebab yang menimbulkan kecemburuan pada masa anak-anak yaitu:
a. Rasa cemburu pada masa kanak-kanak
timbul dari kondisi lingkunga rumah
b. Situasi sosial disekolah juga
merupakan sumber kecemburuan bagi anak-anak yang berusia lebih tua.
Kecembuaruan yang berasal dari rumah sering dibawa kesekolah dan mengakibatkan
anak-anak memendang setiap orang yang ada disana adalah para guru dan siswa
lainnya sebagai ancaman bagi keamanan mereka.
c. Dalam situasi dimana anak merasa
ditelantarkan dalam hal pemilihan benda-benda seperti yang dimiliki
tamn-temannya.
2.
Emosi yang menyenangkan
·
Gembira
Setiap orang pada
berbagai usia, mulai dari bayi hingga orang yang sudah tua mengenal perasaan
yang menyenangkan. Pada umumnya perasaan gembira dan senang diekspresikan
dengan tersenyum dan trtawa. Dengan perasaan menyenagkan , sseorang dapat
merasakan cinta dan kepercayaan diri. Perasaan gembira ini juga ada dalam
aktivitas kreatif pada saat menemukan sesuatu, mencapai kemenangan atau
aktifitas reduksi stress (izard dalam Stewert, 1985).
Gembira merupakan emosi
menyenagkan yaitu reaksi emosi yang ditimbulkan bila anak mendapatkan apa yang
diinginkannya. Anak akan mengekspresikan rasa gembiranya dengan tertawa,
berteriak, melompat-lompat dan dengan ekspresi lainnya. Dengan perasaan
menyengkan seseorang dapat merasakan cinta dan kepercayaan diri.
Usaha untuk menumbuhkan
emosi positif pada diri anak saat pembelajaran yaitu:
v Guru harus menunjukkan antusiasme ,
gairah dan semangat dalam mengajar, murid akan semangat dan terbawa gembira
melakukan pembelajaran.
v Berikan kesempatan anak untuk
berkomunikasi, berdialog dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
v Ciptakan makna pembeljaran dengan
mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman-pengalaman anak dan kejadian nyata
dilingkungannya.
·
Keingintahuan
Anak mempunyai rasa
ingintahu terhadap hal-hal yang baru dilihatnya., juga mengenai tubuhnya
sendiri dan tubuh orang lain . reaksi pertama adalah dalam bentuk penjelajahan
sensomotorik , kemudian sebagai akibat dari tekanan sosial dan hukuman ia
bereaksi dengan bertanya.
Maw dan Maw menerangkan tentang anak yang penuh
keingintahuan dengan cara berikut:
v Bereaksi positif terhadap unsur-unsur
yang baru, aneh, tidak layak atau misterius dalam lingkungannya dengan bergerak
kearah benda tersebut, memeriksannya atau memainkannya.
v Memperlihatkan kebutuhan atau keinginan
untuk lebih banyak mengetahui tentang dirinya sendiri dan lingkungannya. Dengan
cara mengamati lingkunganya untuk mencari pengalaman.
Cara menumbuhkan rasa
keingin tahuan anak yaitu anak diberikan sarana da praserana seperti sebuah
permainan dan situasi menyelesaikan permainan tersebut dan jika gagal anak akan
mencoba terus menerus.