Jumat, 14 Desember 2012

PERKEMBANGAN EMOSI




A.     PEGERTIAN EMOSI
Emosi adalah perasaan yang ada dalam diri kita, dapat berupa perasaan senang atau tidak senang, perasaan baik atau buruk. Dalam World Book Dictionary (1994:690) emosi didefenisikan sebagai “ berbagai perasaan yang kuat”. Perasaan benci, takut, marah, cinta, senang dan kesedihan. Macam.macam perasaan tersebut adalah gambaran dari emosi. Goleman (1997:411) menyatakan bahwa “ emosi merujuk pada suatu perasaan atau pikiran-pikiran khasnya, suatu keadan biologis dan pisikologis serta serangkaian kecendrungan untuk bertindak”.
Syamsuddin mengemukakan bahwa “ emosi merupakan suasana kompleks (a complex feeling state) dan getaran jiwa ( stid up state) yang menyertai atau muncul sebelum atau sesudah terjadinya suatu perilaku”. Dari defenisi diatas dapat kita simpulkan bahwa emosi merupakan suatu keadaan yang kompleks, dapat berupa perasaan atau getaran jiwa yang ditandai oleh perubahan biologis yang muncul menyertai terjadinya suatu perilaku.
B.      FUNGSI DAN PERANAN EMOSI
1.      Merupakan bentuk komunikasi sehingga anak dapat menyatakan segala kebutuhan dan perasaannya pada orang lain.
Sebagai contoh:
Anak yang merasakan sakit atau marah biasanya mengekspresikan emosinya dengan menangis. Menangis ini merupakan bentuk komunikasi anak dengan lingkungannya pada saat dia belum mampu mengutarakan perasaanya dalam bentuk bahasa verbal.
2.      Emosi berperan dalam mempengaruhi kepribadian dan penyesuaian diri anak dengan lingkungan sosialnya, antara lain:
·         Tingkah laku emosi yang ditampilkan merupakan sumber penilaian lingkungan sosial terhadap dirinya. Penilaian lingkungan sosial ini akan menjadi dasar individu dalam menilai dirinya sendiri. Penilaian ini akan menentukan cara lingkungan sosial memperlakukan seorang anak, sekaligus membentuk konsep diei anak berdasarkan perlakuan tersebut.
·         Emosi menyenangkan atau tidak menyenangkan dapat mempengaruhi interaksi sosial anak melalui reaksi-reaksi yang ditampilkan lingkungannya. Melalui reaksi lingkungan sosial, anak dapat belajar untuk membentuk tingkah laku emosi yang dapat diterima lingkungannya. Jika anak melempar mainannyasaat marah reaksi yang muncul dari lingkungannyaadalah kurang menyukai atau menolaknya. Reaksi yang kurang menyenangkan ini membuat anak memperbaiki ekspresi emosi agar dapat diterima lingkungan masyarakatnya.
·         Emois dapat mempengaruhi iklim pisikologis lingkungan artinya apabila ada seorang anak yang pemarah dalam suatu kelomlompok maka dapat mempengaruhi kondisi pisikologis lingkungannya saat itu.
·         Tingkah laku yang sama dan ditampilkan secara berulang dapat menjadi suatu kebiasaan.
·         Ketegangan emosi yang dimiliki anak dapat menghambat atau mengganggu aktivitas motorik dan mental anak. Seorang anak yang mengalami stress atau ketakutan menghadapi suatu situasi , dapat menghambat nak tersebut untuk melakukan aktivitas.

C.      JENIS-JENIS EMOSI
1.      Emosi yang tidak menyenangkan
·         Takut
Perasaan takut merupakan bentuk emosi yang menunjukkan bahaya. Menurut Helen Ross ( dalam simanjuntak. 1984) perasaan takut adalah suatu perasaan yang hakiki dan erat hubungnnya dengan upaya mempertahankan diri. Stewart (1985) mengatakan bahwa perasaan takut mengembangkan sinyal-sinyal adanya bahaya dan menuntun individu untuk bergerak dan bertindak. Perasaan takut ditandai oleh perubahan fisiologis, seperti mata melebar, berhati-hati, berhenti bergerak, badan gemetar, menangis bersembunyi melarikan diri atau berlindung dibalik punggung orang lain.
·         Marah
Emosi marah terjadi pada saat individu merasa dihambat, frustasi karena tidak mencapai yang diinginkan , dicerca orang, atau diganggu dan dihadapkan pada suatu tuntutan yang berlawanan dengan keinginannya.
Rasa marah adalah ekspresi yang lebih sering diungkapkan pada masa kanak-kanak jika dibanndingkan dengan rasa takut. Alasanyan ialah karena rangsangan yang menimbulkan rasa marah yang lebih banyak, dan pada usia dini anak mengetahui bahwa marah merupakan cara efektif untuk memperoleh perhatian atau memenuhi keinginan mereka. Sebaliknya reaksi takut semakin kurang karena kemudian anak-anak menyadari bahwa umumnya perasaan itu tidak perlu. Intensitas dan frekuensi kemarahan yang dialami setiap anak berbeda-beda.
·         Rasa cemburu
Rasa cemburu adalah reaksi normal terhadap kehilangan kasih saying yang nyata atau ancaman kehilangan kasih sayang. Rasa cemburu timbul dari rasa kemarahan yang menimbulkan sikap jengkel dan ditujukan kepada orang lain. Pola rasa cemburu sering kali berasal dari rasa takut yang dikombinasikan dengan rasa marah. Ada tiga penyebab yang menimbulkan kecemburuan pada masa anak-anak yaitu:    
a.      Rasa cemburu pada masa kanak-kanak timbul dari kondisi lingkunga rumah
b.      Situasi sosial disekolah juga merupakan sumber kecemburuan bagi anak-anak yang berusia lebih tua. Kecembuaruan yang berasal dari rumah sering dibawa kesekolah dan mengakibatkan anak-anak memendang setiap orang yang ada disana adalah para guru dan siswa lainnya sebagai ancaman bagi keamanan mereka.
c.       Dalam situasi dimana anak merasa ditelantarkan dalam hal pemilihan benda-benda seperti yang dimiliki tamn-temannya.

2.      Emosi yang menyenangkan
·         Gembira
Setiap orang pada berbagai usia, mulai dari bayi hingga orang yang sudah tua mengenal perasaan yang menyenangkan. Pada umumnya perasaan gembira dan senang diekspresikan dengan tersenyum dan trtawa. Dengan perasaan menyenagkan , sseorang dapat merasakan cinta dan kepercayaan diri. Perasaan gembira ini juga ada dalam aktivitas kreatif pada saat menemukan sesuatu, mencapai kemenangan atau aktifitas reduksi stress (izard dalam Stewert, 1985).
Gembira merupakan emosi menyenagkan yaitu reaksi emosi yang ditimbulkan bila anak mendapatkan apa yang diinginkannya. Anak akan mengekspresikan rasa gembiranya dengan tertawa, berteriak, melompat-lompat dan dengan ekspresi lainnya. Dengan perasaan menyengkan seseorang dapat merasakan cinta dan kepercayaan diri.
Usaha untuk menumbuhkan emosi positif pada diri anak saat pembelajaran yaitu:
v  Guru harus menunjukkan antusiasme , gairah dan semangat dalam mengajar, murid akan semangat dan terbawa gembira melakukan pembelajaran.
v  Berikan kesempatan anak untuk berkomunikasi, berdialog dan berpartisipasi aktif  dalam proses pembelajaran.
v  Ciptakan makna pembeljaran dengan mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman-pengalaman anak dan kejadian nyata dilingkungannya.

·         Keingintahuan
Anak mempunyai rasa ingintahu terhadap hal-hal yang baru dilihatnya., juga mengenai tubuhnya sendiri dan tubuh orang lain . reaksi pertama adalah dalam bentuk penjelajahan sensomotorik , kemudian sebagai akibat dari tekanan sosial dan hukuman ia bereaksi dengan bertanya.
Maw dan Maw  menerangkan tentang anak yang penuh keingintahuan  dengan cara berikut:
v  Bereaksi positif terhadap unsur-unsur yang baru, aneh, tidak layak atau misterius dalam lingkungannya dengan bergerak kearah benda tersebut, memeriksannya atau memainkannya.
v  Memperlihatkan kebutuhan atau keinginan untuk lebih banyak mengetahui tentang dirinya sendiri dan lingkungannya. Dengan cara mengamati lingkunganya untuk mencari pengalaman.
Cara menumbuhkan rasa keingin tahuan anak yaitu anak diberikan sarana da praserana seperti sebuah permainan dan situasi menyelesaikan permainan tersebut dan jika gagal anak akan mencoba terus menerus.  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar