Mashitoh,dkk.(2005)
mengemukakan bahwa pembelajaran di TK mengutamakan bermainsambil belajar dan
belajar seraya bermain, secara alamiah bermain memotifasi anak untuk mengetahui
sesuatu secara lebih mendalam dan secara spontan anak mengembangkan
kemampuannya. Bermain pada dasarnya lebih mementingkan proses dari pada hasil.
Selain itu bermain bagi anak dapat merupakan wahana untuk perkembangan sosial
emosi, dan kognitif anak.
Sebagai
suatu proses , pembelajaran terpadu memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.
Pembelajaran berpusat pada anak
Pembelajaran terpadu dikatakan
sebagai pembelajaran yang berpusat pada anak, karena pada dasarnya pembelajaran
terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memberikan keleluasaan pada
siswa, baik secara individu maupun kelompok. Siswa dapat aktif mencari ,
menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan yang
harus dikuasainya sesuai dengan perkembangannya.
2.
Menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan
Pembelajaran terpadu mengkaji suatu
fenomena dari berbagai macam aspek yang membentuk secara jalinan antar skema
yang dimiliki siswa, serta anak berdampak pada kebermaknaan dari materi yang
dipelajari siswa. Hasil yang nyata didapat dari segala konsep yang diperoleh
dan keterkaitannya dengan konsep-konsep lain yang dipelajari dan mengakibatkan
kegiatan bermain menjadi lebih bermakna. Hal ini diharapkan dapat berakibat
pada kemampuan siswa untuk dapat menerapkan perolehan belajarnya pada pemecahan
masalah-masalah yang nyata dalam kehidupannya.
3.
Belajar melalui pengalaman langsung
Pada pembelajaran terpadu
diprogramkan untuk melibatkan siswa secara langsung pada konsep dan prinsip
yang dipelajari dan memungkinkan siswa belajar dengan melakukan kegiatan secara
langsung. Sehingg siswa akan memahami hasil belajarnya sesuai fakta dan
peristiwa yang dialami , bukan sekedar
informasi dari gurunya. Guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan
katalisator yang membimbing kearah tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan siswa
sebagai aktor pencari fakta dan informasi untuk mengembangkan pengetahuannya.
4.
Lebih memperhatikan proses dari pada hasil semata
Pada pembelajarn terpadu dikembangkan
pendekatan discovery inquiry(penemuan terbimbing) yang melibatkan siswa secara
aktif dalam proses pembelajarn yaitu mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai
proses evaluasi. Pembelajaran terpadu dilaksanakan dengan melihat hasrt, minat
dan kemampuan siswa sehingga memungkinkan siswa termotivasi untuk belajar terus
menerus.
5.
Sarat dengan muatan keterkaitan
Pembelajarn terpadu memusatkan
perhatian pada pengamatan dan pengkajian suatu gejala atau peristiwa dari
beberapa mata pelajaran sekaligus, tidak dari sudut pandang yang
terkotak-kotak. Sehingga memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena
pembelajarn dari segala sisi , yang pada gilirannya nanti akan membuat siswanya
lebih aktif dan bijak dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada.
6.
Belajar melalui kegiatan konkrit dengan pendekatan yang
berorientasi bermain yang kreatif dan menyenangkan(Mashitoh,dkk.(2005))
Menurut Mashitoh prinsip-prinsip
pembelajaran terpadu adalah:
1. Proses pembelajaran bagi anak
usia dini adalah proses interaksi antara anak dengan anak, anak dengan sumber
belajar,dan anak dengan pendidik dalam suatu lingkungan belajar tertentu untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
2. Sesuai dengan karakteristik
anak usia dini yang bersifat aktif melakukan melaui eksplorasi dalam kegiatan
bermain maka proses pembelajarn ditekankan pada aktivitas anak dalm bentuk-
bentuk belajar sambil bermain.
3. Belajar sambil bermain
ditekankan pada interaksi pengembangan potensi di bidang potensi di bidang fisik/motorik, intelegensi,
sosial emosional, bahasa serta komunikasi sehingga menjadi kemampuan yang secara
aktual dimiliki anak.
4. Penyelenggaraan pembelajaran
bagi anak usia dini perlu memberikan rasa aman
5. Sesuai dengan sifat
perkembangan anak usia dini, proses pembelajarn dilaksanakan secara terpadu
6. Proses pembelajaran pada anak
usia dini akan terjadi apabila anak berbuat secara aktif berinteraksi dengan
lingkungan belajar yang diatur pendidik.
7. Dirancang dan dilaksanakan
sebagai sistem yang dapat menciptakan kondisi yang menggugah dan memberi
kemudahan bagi anak untuk belajar sambil bermain melalui berbagai aktivitas
yang bersifat konkrit serta sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan
serta kehidupan anak.
Sedangkan
dalam sumber lain disebutkan , bahwa prinsip pembelajaran terpadu adalah:
·
Dirancang kedalam tema kedalam rencana pembelajaran
·
Bertujauan mengaktualisasikan potensi (multiple
intelegences) menjadi berbagai bentuk kemampuan sesuai tahap perkembangnnya.
·
Menganut paradikma”bermain sambil belajar, belajar
seraya bermain”, sehingga harus memperhatikan criteria bermain anak usia dini
·
Metode pembelajaran ditekankan pada pemberian
kesempatan kepada anak untuk melakukan eksplorasi, inkuiri, penemuan, kerja
kelompok, mengemukakan pendapat dan mendengarkan pendapat orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar